Sabtu, 03 November 2012
Berpuisi bersama 10 siswa PAK9
1. BERSERI
Pagi membangunkanku
udara sejuk
dunia indah
Doa syukurku
aku masih hidup
Doa permohonanku
aku pinta penyertaan janganku sesat
2.
Pagi buta
terbangun dari tidur
aku telah diganggu adik
sampai matahari terbit
aku bangun
melanjutkan aktifitas rutin
capek badan ini
tak boleh patah arang
tugas harus diselesaikan walau sulit
kembali istirahat di malam dingin
hari ini Tuhan telah menyertaiku
3.
meminum segelas air putih
bersama adik
tumpah tiba-tiba
aku bingung
adik takut
aku tidak marah
adik tidak sengaja
4.
Sore dimarahi
saya lupa
saya lupa
ibu kerja sendiri
aku dan kakak jalan-jalan
Selasa, 27 Maret 2012
WAKTU INI SINGKAT
WAKTU INI SINGKAT
Seperti kita akan berangkat bekerja saat pukul 4.30
Pagi itu kita bangun dari tidur
Kita raih sesuatu hal yang mungkin akan dapat memperpanjang umur kita
kita pikirkan pekerjaan kita hari ini
kita duduk sambil menarik nafas panjang
kita langsung ke kamar mandi atau ke dapur
atau
kita langsung ambil sikap doa; Mengucap syukur atas segala sesuatu yang telah kita alami semalaman tadi
kita bangun hubungan kembali dengan ALLAH
Kita surut ke belakang menyerahkan diri kehadirat ALLAH
ALLAH kita posisikan di depan
kita di belakang
Ku tak takut berjalan sendiri
(sebab ALLAH ada di posisiku)
Ku tak pikir semakin direndahkan
(sebab ALLAH semakin ditinggikan)
Ku tak menjadi kecil hati
(sebab ALLAH bagiku adalah sangat besar kuasanya)
Doaku hari ini sebelum memulai aktivitas lainnya : TUHAN YESUS ku percaya bahwa ENGKAU adalah
TUHAN dan ALLAH yang mengasihi dan memberi kesempatan hidup kepadaku
TUHAN dan ALLAH yang mengasihi dan memberi kesempatan hidup kepadaku
TUHAN YESUS aku bersyukur atas segala berkat kasih karunia yang melimpah
TUHAN YESUS rupa- rupa dosa kesalahanku, ku serahkan kepada TUHAN YESUS
ampuni segala dosa kesalahanku
kuduskan sucikan kembali hidupku
rohku kuserahkan kepada TUHAN YESUS agar ROH KUDUS PRIBADI mengatur setiap langkah kehidupanku
Terpujilah ENGKAU ya TUHAN YESUS hari ini sampai selama-lamanya
AMIN
Ketika semuanya siap
mulailah aktivitas hidup kita
di luar di dalam gedung di jalanan di taman atau di manapun kita kerja dan bekerja
sungguh berat menurut ukuran manusia seperti kita untuk mencukupkan hidup hari ini
hasil jerih payah kita akan membuahkan keangkuhan atau kesombongan diri
atau
kepasrahan atas berkat pemberian ALLAH
bersama ALLAH kita alami kehidupan sehari-hari
waktu kita pendek jangan berpikir esok masih ada waktu nanti masih ada waktu
Mari berpikir nanti esok lusa itu adalah milik ALLAH kita diberi waktu maka kita ada saat ini
Saat ini kita bekerja bersama ALLAH
Saat ini kita berdiri, duduk, tidur, makan, dan sebagainya bersama ALLAH
Mungkinkah kita tidak bersaksi bagi ALLAH ?
Kita mampu menyatakan rasa kasih ALLAH kepada sesama kita
Apa yang kita miliki adalah milik ALLAH juga pada dasarnya
Terima kasih TUHAN YESUS untuk hari ini
Terima kasih TUHAN YESUS untuk hari yang TUHAN YESUS berikan
Selasa, 25 Oktober 2011
tak perlu itu
itu adalah aku yang mau ingkar
jangan tiru aku
penantian karena boleh tapi jangan
jangan menutup diri
hanya karena itu
aku bukan kau
apa yang kulihat darimu perubahan ?
4 maret 1988
jangan tiru aku
penantian karena boleh tapi jangan
jangan menutup diri
hanya karena itu
aku bukan kau
apa yang kulihat darimu perubahan ?
4 maret 1988
satu kata malam ini
: tidak bisa ..st.r, ..st.r...n
tidak bisa
besok minggu
jika mungkin akan kusampaikan
kata selamat kepadamu-
meski tak bisa bersamamu
25-26 juni 1988
(lembaran lain)
pengkotbah 4:17
pengkotbah 5:1-6
mazmur 66:13-14
tidak bisa
besok minggu
jika mungkin akan kusampaikan
kata selamat kepadamu-
meski tak bisa bersamamu
25-26 juni 1988
(lembaran lain)
pengkotbah 4:17
pengkotbah 5:1-6
mazmur 66:13-14
Kamis, 23 Desember 2021
sekarang kuingat 33 tahun
..st.r, ..st.r...n
tidak bisaJagalah langkahmu,
kalau engkau
berjalan ke rumah Allah !.
Menghampiri
untuk mendengar
adalah lebih baik
dari pada mempersembahkan korban
yang dilakukan oleh orang-orang bodoh,
karena mereka tidak tahu,
bahwa mereka berbuat jahat.
pengkotbah 4:17
sekarang terakhir menuju ke keabadian
sampai masa Tuhan Allah tentukan
kataku
pada diri :
jadilah pandai
jaga langkah diri
menuju rumah Bapa kekal
lebih dekat melekat
lebih mendengar
jadikanlah korban persembahan hidup
hidupmu
kita tahu semua
kita sudah beriringan berjalan bersama
Janganlah terburu-buru
dengan mulutmu,
dan
janganlah hatimu lekas-lekas
mengeluarkan perkataan
di hadapan Allah,
karena Allah
ada di sorga
dan
engkau di bumi;
oleh sebab itu,
biarlah perkataanmu sedikit.
Karena sebagaimana mimpi
disebabkan oleh banyak kesibukan,
demikian pula percakapan bodoh
disebabkan oleh banyak perkataan.
Kalau engkau bernazar
kepada Allah,
janganlah menunda-nunda menepatinya,
karena Ia tidak senang
kepada orang-orang bodoh.
Tepatilah nazarmu.
Lebih baik
engkau tidak bernazar
dari pada bernazar
tetapi tidak menepatinya.
Janganlah mulutmu
membawa engkau
ke dalam dosa,
dan
janganlah berkata
di hadapan utusan Allah
bahwa engkau khilaf.
Apakah perlu Allah
menjadi murka atas ucapan-ucapanmu
dan
merusakkan pekerjaan tanganmu ?.
Karena sebagaimana mimpi
banyak,
demikian juga perkataan sia-sia
banyak.
Tetapi takutlah akan Allah.
pengkotbah 5:1-6
Aku akan masuk
ke dalam rumah-Mu
dengan membawa
korban-korban bakaran,
aku akan membayar
kepada-Mu nazarku,
yang telah diucapkan bibirku,
dan
dikatakan mulutku
pada waktu aku susah.
Buku Bayangan
dorongan timbul
nylonong tanpa asal menjalar
kesadaranku
hari-hari Tuhan minggu
gemercik hujan mengawal langkah
demi langkah
tetes demi tetes
membecekan
hatiku hari itu
haus untuk membuktikan
seminggu kupohonkan kepadaNYA
bertahun-tahun pergumulan menginginkan
kepastian
muara kedamaian
doa bersanding doa
Tuhan turut campur
terang meletih kehidupan
meninjau
membakar
menempa iman kepercayaan
kesadaranku
hari-hari Tuhan minggu
gemercik hujan mengawal langkah
demi langkah
tetes demi tetes
membecekan
hatiku hari itu
haus untuk membuktikan
seminggu kupohonkan kepadaNYA
bertahun-tahun pergumulan menginginkan
kepastian
muara kedamaian
doa bersanding doa
Tuhan turut campur
terang meletih kehidupan
meninjau
membakar
menempa iman kepercayaan
kutub
ku usahakan tak undur
bilakah kita umbar
tangan berpeluk
kau umpat tingkahku
umpama
berani ulangi tatapan
usaikah bualan
untuk tidak
uh begini kalau
aku cinta kau
september 9, september 1984
bilakah kita umbar
tangan berpeluk
kau umpat tingkahku
umpama
berani ulangi tatapan
usaikah bualan
untuk tidak
uh begini kalau
aku cinta kau
september 9, september 1984
Langganan:
Postingan (Atom)